Normal Mode
Responsive Mode

Harap Tunggu Proses Memuat Konten Halaman


Sabtu, 20 April 2013

Pemikiran-pemikiran Ulil adalah upaya reinterprestasi dan kontekstualisasi ajaran agama (Islam). Ulil menghindari pendekatan yang serba parsial dan ad hoc terhadap Kitab Suci. Dia menggunakan filsafat untuk membedahnya sebagai metode berpikir kritikal. Fungsi filsafat hanyalah agar otak manusia jangan sampai lumpuh berhadapan dengan sesuatu yang tidak rasional. Filsafat dalam kaitan ini adalah pembantu iman dalam pergumulannya dengan serba realitas.


Kenapa sih umat Islam berhenti berpikir selama ratusan tahun? Tidak ada lagi karya besar yang dapat disumbangkan untuk kepentingan kemanusiaan, padahal risalah Islam itu dialamatkan untuk kebahagiaan alam semesta, tanpa pilih kasih. Inilah sebuah keteledoran sejarah yang amat parah. Umat islam sampai permulaan abad ke-21 masih saja berada di persimpangan jalan, bahkan belum banyak beranjak dari buritan peradaban.

Setiap orang dan kelompok mesti semuanya ingin dihargai. Kedepan ketika panggung sosial semakin terasa kecil karena jumlah penduduk bumi semakin banyak dan media komunikasi semakin canggih, kita mesti siap menghadapi keragaman bahasa, budaya, makanan, dan agama. Bahkan dalam komunitas agama yang sama masih akan muncul keragaman mazhab dan aliran. Semua ini sulit dihilangkan. Lagi-lagi, adalah utopia membayangkan dalam masyarakat hanya ada agama tunggal dengan mazhab tunggal.

Pada sisi lain, perjuangan awal Rasulallah Muhammad SAW selama dua puluh tahun pertama diutus sebagai rasul, banyak ditinggalkan oleh ulama dan umat. Jadi ayo dong, kenapa sih kajian keagamaan Ulil Abshar Abdalla jadi "menakutkan" beberapa pihak? Padahal alif itu sejuta makna, sejuta arti lho..

Disini kami tidak mengatakan Ulil pasti benar, kami hanya menghargai usaha dia memajukan Islam menjadi mampu menjawab tantangan jaman. Soal latar belakang, bukankah jelas dia anak santri mantunya KH.Mustofa Bisri sesepuh NU, bukan anak kemaren sore. Kami berharap Ulil bisa meneruskan khasanah pemikiran inklusivisme dan pluralisme Gus Dur dan Nurkholis Majid dkk dan menjadikan Indonesia berada di depan dalam pemikiran Islam paling maju. 

Tidak perlu resah dengan  tudingan antek Yahudi, antek barat, kufur, khianat, dan sebutan nama-nama binatang apapun. Allah SWT Maha Tahu siapa yang benar-benar ikhtiar menghidupkan inti ajaran Islam agar tetap hidup, dan siapa yang membela Islam demi kekuasaan, kedudukan, kemasyhuran, dan kemapanan takut kehilangan makmum atau pengikut.

http://chirpstory.com/li/59730
Sumber

Perihal: Diterbitkan oleh: pada pukul 22.09 WIB

Baca Pula Artikel Terkait Dalam Kategori: .

Klik tombol "Like" bila Anda suka dengan artikel ini. Silakan poskan komentar agar saya dapat berkunjung balik ke blog Anda. Jika Anda ingin membaca artikel lain dari blog ini, maka silakan klik di sini untuk membuka daftar isi. Harap menyertakan https://mmqprobolinggo.blogspot.com/2013/04/pandangan-seorang-ulil-abshar-abdalla.html dan atau mencantumkan tautan untuk artikel ini bila Anda menyalin sebagian dan atau keseluruhan isinya. Terimakasih.

Posting Komentar